Inilah
aku
(dari Bumi Manusia, Pramoedya A)
(dari Bumi Manusia, Pramoedya A)
Aku
berdiri di sudut jalan tanpa tepi,
Dengan
penuh gelisah yang tak pasti,
Ya,
inilah aku,
Laki-laki
priyayi yang tak memiliki apapun,
Yang
tak bebas memilih haknya,
Walau
miliki pribadi Eropa,
Ya,
inilah aku,
Seseorang
yang harus kehilangan ‘Annelis’ istriku,
Hanya
karna dia anak nyai,
Kini
diambil bapaknya sendiri,
Tak
ada hak untuk orang Jawa,
Tak
ada hak untukku,
Tak
ada hak untuk jalanku,
Dilarang
berbicara,
Karena
aku hanya pribumi,
Walau
aku adalah ‘Priyayi’
Hanya
mampu teriak dalam selembar kertas,
Ya,
inilah aku,
Laki-laki
yang tersekap dalam ‘Bumi Manusia’ ini,
-WdsWars-
Antara
Pohon Akasia
Terdengar
suara menderu yang begitu memiluka,
Setelah
itu, terdengar suara bedebam,
Dan
suara-suara itu semakin menghantui,
“Hai
sahabatku, apa yang kau rasakan saat ini” Tanya seekor semut,
“Entahlah
sobat, aku merasa inilah saat terakhir kita berjumpa” ucap seekor burung,
“Apakah
kita akan kehilangan rumah dan saudara?” Tanya si semut lagi,
“Entahlah
sobat, mungkin kita akan kehilangan semuanya” jawab burung itu nanar,
Dan
suara bedebam itu kembali terdengar diantara pohon akasia,
Satu
persatu terjatuh, dan tercabut dari tempatnya berdiri,
Semua
ini, akan digantikan dengan bangunan-bangunan mewah yang menguntungkan manusia,
“Sahabatku,
akan kemanakah kita?” Tanya semut itu lagi,
“Entah
sobat, tak ada lagi tempat untuk kita, semuanya musnah tanpa bekas”,
“Mungkin
aku akan mati sobat” ucap burung itu sambil mulai terisak,
“Sudahlah
sahabatku, mari kita bersama mencari keteduhan yang lain, entah dimana, entah
masihkah ada”,
Lalu
mereka bersama meninggalkan pohon-pohon akasia yang kehilangan kekuatannya,
Dan
akarnya tak lagi menopang tubuhnya yang kekar,
-WdsWars-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar