Essay & Opini


Bhinekka Tunggal Ikka dalam Indonesia
Essay oleh WdsWars

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang kaya dengan berbagai hal, diantaranya adalah berbagai kebudayaan dan agama yang dianut oleh setiap penduduknya. Pada umumnya, dalam suatu Negara hanya terdapat beberapa kebudayaan dan agama(mayoritas agama). Namun berbeda dengan Indonesia yang kaya akan segala hal. Kita sering pula mendengar dan membaca kalimat Bhinekka Tunggal Ikka  yang memiliki makna berbeda-beda tetapi satu jua.
Kalimat tersebut merupakan semboyan yang telah bertahun-tahun menjadi patokan dan pemersatu bangsa Indonesia. Dengan adanya keberagaman tersebut, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan Negara lain. Namun, pada saat ini keberagaman tersebut menjadi masalah terbesar yang harus segera diselesaikan. Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Sehingga lama kelamaan, semboyan yang telah dipegang teguh selama bertahun-tahun mulai runtuh secara perlahan.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya banyak faktor, salah satunya adalah sikap kurang saling menghormati antar umat beragama yang menimbulkan perpecahan bangsa Indonesia sendiri. Maka harus ada tindakana nyata untuk menangani hal pertikaian tersebut yang salah satunya dengan cara menjalin komunikasi yang baik antar umat beragama.
Sebagian besar masyarakan Indonesia pada saat ini lebih mementingkan golongannya masing-masing tanpa ada rasa peduli antar sesama. Banyak orang yang mengatakan bahwa tuhannya lah yang terbaik. Jika ditelusuri secara seksama, pembedanya hanyalah bahasa yang dipakai oleh manusia itu sendiri. Misalnya Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama, dan lain-lain. Atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Mubeng Dumadi, De Weldadige dll.
Pada dasarnya, tidak ada agama yang mengajaran, menganut, atau memberlakukan sebuah egoisme, karena agama manapun senantiasa mengarahkan umatnya pada suatu kepedulian yang bukan hanya mengarah pada dirinya sendiri (ego) saja, tetapi juga pada orang lain. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Selama kita masih mementingkan diri sendiri, tidak ada gunanya semboyan yang selama ini dipertahankan oleh seluruh warga Indonesia.
Sehingga, kita harus meyakini, bahwa keberagaman Agama merupakan kekayaan Negara yang sepatutnya kita jaga sehingga dapat memperkuat kerukunan antar sesama warga Negara. Selain itu, dibutuhkan adanya komunikasi yang baik antar umat beragama. Contohnya seperti salah satu forum yang telah dibangung, yaitu FKAUB (Forum Komunikasi Antar Umat Beragama) yang dihadiri oleh perwakilan tokoh agama. Dapat juga membuat kegiatan-kegiatan yang mengundang perwakilan dari berbagai agama sehingga dapat membantu terjalinnya komunikasi yang baik antar golongan.
Dengan cara ini diharapkan kerukunan antar umat beragama kembali terjalin dengan baik. Sehingga semboyan Bhinekka Tunggal Ikka dapat kembali kita bangun dan kita jaga. Sehingga terciptalah bangsa yang hebat dan dapat dibanggakan di masa yang akan datang. Terutama oleh penerus bangsa Indonesia itu sendiri.

Short Massage Send Indonesia
Opini oleh WdsWars

Short Massage Send atau biasa dikenal juga dengan SMS merupakan salah satu aktivitas yang terbukti berpotensi merusak kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar bangsa Indonesia, terutama para kaum muda. Namun, penggunaan bahasa yang tidak baik dan tidak benar dalam SMS dari hari ke hari semakin meluas, dan seakan tidak dapat dicegah penyebarannya. SMS yang sedianya difungsikan sebagai media pengiriman pesan pendek yang penting, di Indonesia meluas fungsinya menjadi media percakapan tulis. Karena hal yang ingin disampaikan panjang dan lebar, sementara fasilitas digit yang tersedia terbatas, maka penulis banyak menyingkat kata-kata secara bebas. Penulis lebih mementingkan tersampaikannya informasi tanpa memikirkan aturan-aturan penulisan singkatan dan akronim dalam bahasa Indonesia.
Dalam hal ini, mereka lebih menyukai SMS daripada harus menelefon. Menurut mereka, SMS merupakan salah satu alternatif yang mudah dan murah untuk dilakukan daripada telepon. Terutama antara remaja yang satu dengan remaja yang lainnya. Mereka tidak pernah memikirkan aturan-aturan penulisan yang ada. Karena pada awalnya, mereka hanya berkomunikasi antar teman sebaya, dan mereka merasa tidak perlu mengikuti aturan yang ada.  Mereka berfikir bahwa SMS bukanlah hal yang perlu dinilai dan tidak ada hubungannya dengan apapun. Awalnya memang terlihat sederhana dan tidak penting, namun penyingkatan kata dalam SMS biasanya berpengaruh pada saat menulis. Seorang anak akan cenderung menyingkat kata-kata karena telah terbiasa dengan gaya SMS. Selain itu, pada saat berbicara, mereka sering kali terbawa oleh kebiasaan SMS yang cenderung menyingkat-nyingkat seenaknya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar